Geliat El Nino di Indonesia
Oleh
: Yoshua Ade Nugroho
Ilustrasi el nino di Indonesia
ISTILAH
EL NINO mungkin sedang santer didengar oleh kita beberapa
bulan ini. Namun masih banyak juga orang yang belum tahu apa sebenarnya
fenomena El Nino tersebut, padahal fenomena ini sangat erat kaitannya dengan
musim kering yang sedang kita alami sekarang ini. Sebenarnya informasi tentang
El Nino seharusnya diketahui dengan baik oleh kalangan yang memerlukan
informasi cuaca, baik untuk pekerjaan sehari-hari seperti petani dan nelayan maupun
untuk penelitian, mengingat pengaruh El Nino sangat besar bagi cuaca khususnya di
Indonesia.
Fenomena
El Nino adalah suatu gejala penyimpangan kondisi laut yang ditandai dengan
meningkatnya suhu permukaan laut di samudra Pasifik sekitar khatulistiwa. Karena
lautan dan atmosfer adalah dua sistem yang saling terhubung, maka penyimpangan
kondisi laut ini menyebabkan terjadinya penyimpangan pada kondisi atmosfer yang
pada akhirnya berakibat pada terjadinya penyimpangan iklim. Ketika fenomena ini
terjadi, saat suhu permukaan laut di pasifik khatulistiwa bagian tengah dan
timur mulai menghangat, justru perairan sekitar Indonesia umumnya mengalami
penurunan suhu. Akibatnya, terjadi perubahan pada peredaran masa udara yang
membuat sulitnya pembentukan awan-awan hujan di Indonesia. Kejadian inilah yang
mengakibatkan musim kering di beberapa lokasi di Indonesia.
Kekeringan dan Kebakaran Hutan yang Mengancam
Dampak
nyata yang dapat dirasakan oleh masyarakat adalah kekeringan yang berimbas pada
berkurangnya persediaan air, mengeringnya mata air, dan sampai kepada kebakaran
hutan. Dengan udara kering yang dibawa oleh El Nino ini dapat menggerus uap air
dan membuat beberapa daerah mengalami kekeringan hebat, yang bilamana ini
terjadi pada area hutan selama berbulan-bulan tanpa hujan maka bisa menyebabkan
kebakaran hutan.
Dengan
adanya dampak-dampak yang ditimbulkan oleh adanya fenomena El Nino ini
masyarakat kembali diingatkan untuk menghemat air, yaitu dengan mencari
alternatif kemudian mengurangi penggunaan air sehingga dapat mengurangi
aktivitas yang menggunakan konsumsi air yang berlebihan. Jika masyarakat sadar
akan pentingnya menghemat air, maka kekeringan bukanlah lagi momok buruk bagi
masyarakat. Pemerintah juga dituntut untuk waspada apabila terjadi kebakaran
hutan dengan selalu tanggap akan informasi terkini jumlah titik api yang rawan
mengakibatkan kebakaran hutan serta segera melakukan tindakan preventif
secepatnya sehingga bencana kabut asap dapat diminimalisir dampaknya.
Tidak Semuanya Berdampak Buruk
Fenomena
El Nino tidak selalu berdampak buruk bagi wilayah Indonesia. Dengan
mendinginnya suhu muka laut di wilayah Indonesia akan menaikkan produksi klorofil atau fitoplankton yang menjadi makanan ikan-ikan di laut. Kondisi ini
membuat panen ikan akan bertambah karena ikan akan lebih terpancing naik ke
permukaan untuk mencari makan yang membuat bertumbuhnya populasi ikan-ikan di
laut tersebut. Selain itu kondisi kering yang lebih panjang dapat meningkatkan
produksi garam yang lebih banyak pula, sehingga para nelayan dan petani garam
dapat diuntungkan.
Waspada La Nina
Setelah
fenomena El Nino berakhir, biasanya akan terjadi fenomena La Nina yakni hujan deras yang berlebihan. Dengan ini sebaiknya pemerintah, masyarakat,
beserta instansi yang terkait agar lebih bijak memanfaatkan selang waktu musim
kering yang lebih panjang ini untuk melakukan langkah-langkah pencegahan
bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkan seperti banjir dan tanah longsor
yang sering terjadi ketika musim hujan melanda, sehingga kita dapat
melaksanakan langkah mitigasi lebih dini dengan melakukan evaluasi dan
memperbaiki sistem terasering serta pengairan (drainase) secara maksimal. Sinergi
yang tepat antara masyarakat dengan instansi yang terkait diharapkan menjadi
tonggak kerjasama yang kuat, diharapkan dengan persiapan yang lebih lama ini
dapat mencegah terjadinya bencana alam yang dapat merugikan masyarakat luas.
diolah dari berbagai sumber
0 comments:
Post a Comment