• The head division of cadetship and relationship of STMKG is giving a souvenir from Australian Bureau of Meteorology to the cadets who win the best article in Ms. Roro (Pusdiklat) Article Challenge 2015
  • Scholarship, student grants..oh what a wonderful words :D
  • This is slide 3 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by NewBloggerThemes.com...
  • This is slide 4 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by NewBloggerThemes.com...
  • This is slide 5 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by NewBloggerThemes.com...

03 February 2016

Geliat El Nino di Indonesia

Geliat El Nino di Indonesia
Oleh : Yoshua Ade Nugroho


Ilustrasi el nino di Indonesia

ISTILAH EL NINO mungkin sedang santer didengar oleh kita beberapa bulan ini. Namun masih banyak juga orang yang belum tahu apa sebenarnya fenomena El Nino tersebut, padahal fenomena ini sangat erat kaitannya dengan musim kering yang sedang kita alami sekarang ini. Sebenarnya informasi tentang El Nino seharusnya diketahui dengan baik oleh kalangan yang memerlukan informasi cuaca, baik untuk pekerjaan sehari-hari seperti petani dan nelayan maupun untuk penelitian, mengingat pengaruh El Nino sangat besar bagi cuaca khususnya di Indonesia.
Fenomena El Nino adalah suatu gejala penyimpangan kondisi laut yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan laut di samudra Pasifik sekitar khatulistiwa. Karena lautan dan atmosfer adalah dua sistem yang saling terhubung, maka penyimpangan kondisi laut ini menyebabkan terjadinya penyimpangan pada kondisi atmosfer yang pada akhirnya berakibat pada terjadinya penyimpangan iklim. Ketika fenomena ini terjadi, saat suhu permukaan laut di pasifik khatulistiwa bagian tengah dan timur mulai menghangat, justru perairan sekitar Indonesia umumnya mengalami penurunan suhu. Akibatnya, terjadi perubahan pada peredaran masa udara yang membuat sulitnya pembentukan awan-awan hujan di Indonesia. Kejadian inilah yang mengakibatkan musim kering di beberapa lokasi di Indonesia.

Kekeringan dan Kebakaran Hutan yang Mengancam
Dampak nyata yang dapat dirasakan oleh masyarakat adalah kekeringan yang berimbas pada berkurangnya persediaan air, mengeringnya mata air, dan sampai kepada kebakaran hutan. Dengan udara kering yang dibawa oleh El Nino ini dapat menggerus uap air dan membuat beberapa daerah mengalami kekeringan hebat, yang bilamana ini terjadi pada area hutan selama berbulan-bulan tanpa hujan maka bisa menyebabkan kebakaran hutan.
Dengan adanya dampak-dampak yang ditimbulkan oleh adanya fenomena El Nino ini masyarakat kembali diingatkan untuk menghemat air, yaitu dengan mencari alternatif kemudian mengurangi penggunaan air sehingga dapat mengurangi aktivitas yang menggunakan konsumsi air yang berlebihan. Jika masyarakat sadar akan pentingnya menghemat air, maka kekeringan bukanlah lagi momok buruk bagi masyarakat. Pemerintah juga dituntut untuk waspada apabila terjadi kebakaran hutan dengan selalu tanggap akan informasi terkini jumlah titik api yang rawan mengakibatkan kebakaran hutan serta segera melakukan tindakan preventif secepatnya sehingga bencana kabut asap dapat diminimalisir dampaknya.

Tidak Semuanya Berdampak Buruk
Fenomena El Nino tidak selalu berdampak buruk bagi wilayah Indonesia. Dengan mendinginnya suhu muka laut di wilayah Indonesia akan menaikkan produksi klorofil atau fitoplankton yang menjadi makanan ikan-ikan di laut. Kondisi ini membuat panen ikan akan bertambah karena ikan akan lebih terpancing naik ke permukaan untuk mencari makan yang membuat bertumbuhnya populasi ikan-ikan di laut tersebut. Selain itu kondisi kering yang lebih panjang dapat meningkatkan produksi garam yang lebih banyak pula, sehingga para nelayan dan petani garam dapat diuntungkan.

Waspada La Nina
Setelah fenomena El Nino berakhir, biasanya akan terjadi fenomena  La Nina yakni hujan deras yang berlebihan.  Dengan ini sebaiknya pemerintah, masyarakat, beserta instansi yang terkait agar lebih bijak memanfaatkan selang waktu musim kering yang lebih panjang ini untuk melakukan langkah-langkah pencegahan bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkan seperti banjir dan tanah longsor yang sering terjadi ketika musim hujan melanda, sehingga kita dapat melaksanakan langkah mitigasi lebih dini dengan melakukan evaluasi dan memperbaiki sistem terasering serta pengairan (drainase) secara maksimal. Sinergi yang tepat antara masyarakat dengan instansi yang terkait diharapkan menjadi tonggak kerjasama yang kuat, diharapkan dengan persiapan yang lebih lama ini dapat mencegah terjadinya bencana alam yang dapat merugikan masyarakat luas.


diolah dari berbagai sumber

My First Article Debut

Hello fellas! Sugeng rawuh!

Sebelumnya saya berterimakasih buat diri saya sediri karena sudah mau meluangkan waktu buat mengurus forsaken blog yang sudah ditinggalkan 3 tahun ini, hahaha. Actually this is not really my first article, kalian tau sendiri lah mosok blog kosong dan ditinggalin lama kek gini viewernya nyampek 7000 lebih sampek masuk search engine?! Pasti dulu ini adalah blog keren pada jamannya - Are you really think that way? hahaha..memang blog ini saya buat dulu cuma buat iseng-iseng belaka, sengaja kuhapus itu artikel-artikel lama, karena artikel lamaku kalo dipublish sekarang mungkin akan menimbulkan konflik horizontal dan vertikal antar clan yang berujung pada peperangan dunia shinobi -ngaco-. Mungkin aku mau refresh  aja yaa blog ini, pindah halauan biar lebih tertata lagi. I hope you guys enjoy my new concept. Hahaha.

Oke, kembali ke judul, saya jadi ingat debut artikel (bener-bener) yang pertama di masa saya jadi taruna tingkat 1 STMKG. Wait, STMKG? Sekolahan mana itu pak? Yes, betul sekolahku agaknya kalah tenar sama sekolah kedinasan lainnya. STMKG atau Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika adalah Perguruan Tinggi kedinasan di bawah naungan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Hmm capek ngetik nama sekolahannya, panjang ngeets :v. Oke, kapan-kapan saya bahas lah sekolahanku yang keren ini, tapi bukan sekarang yak! - First debut nulis artikel, jujur saya cuman bermodal iseng-iseng berhadiah. Waktu itu kami taruna tingkat 1 sedang mengikuti rangkaian acara pembekalan pra-praktek kerja lapangan, di akhir acara, Ibu Roro selaku pembicara memberikan kami article challenge yang bertemakan pola pendidikan ketarunaan di lingkungan STMKG, akan dipilih dua pemenang dan masing-masing mendapatkan souvenir dari Australian Bureau of Meteorology atau BMKG-nya Ostrali. Sepintas kupikir boleh juga nih ikutan! Tanpa berpikir lama saya langsung mengumpulkan niat buat bikin artikel, but cuma niatnya aja, nulisnya enggak..lha wong tiap pulang kampus saya kerjaanya tidur. Pas bangun tau-tau uda pagi aja, mau gimana lagi, hahaha. Sampai suatu malam saya mengalami insomnia. Raga rasanya mau tidur, tapi mata betah melek. Kebosanan pun melanda, dan demi kepentingan menghindari hal-hal buruk terjadi dikarenakan senior di kosan dah tidur semua dan WiFi kosan yang kuenceng gak ada yang make lagi, akhirnya saya memutuskan untuk..membuat artikel! Yes..taruna tukang tidur ini akhirnya gaya-gayaan nulis artikel di website e-learning BMKG. LOL. Selama kurang lebih 60 menitan akhirnya jadilah tulisan ini :

Pertanyaan :

Dear adik-adik Taruna/ Taruni
Masih tersedia satu flashdisk yang sama untuk pertanyaan kedua:
"Bagaimana gambaran suatu pembelajaran pembinaan mental yang ideal untuk STMKG sehingga dapat memenuhi kebutuhan taruna dalam pengembangan mental dan potensinya menjadi ASN yang profesional?Apa saja yang ingin adik-adik ketahui terkait dengan pembinaan mental? Apa saja yang sebaiknya diajarkan? Bagaimana gambaran instruktur nya? Bagaimana keterlibatan taruna dan taruni dalam proses pembelajaran? Apa hal-hal lain yang menarik yang sebaiknya masuk dalam lingkup pembinaan mental taruna?"
Silakan nyatakan pendapat yang orisinil dan paling kreatif dengan cara seperti menjawab pertanyaan pertama. 
Batas waktunya Selasa 7 Juli pukul 07.00 pagi. 
Selamat berakhir pekan...

salam
-Roro-

Jawaban :

Selamat malam Bu Roro,
Ijin memperkenalkan diri, saya Yoshua Ade Nugroho kelas Meteorologi 2A. Pertama saya berterimakasih kepada pihak ketarunaan STMKG, karena dari pihak ketarunaan inilah saya bisa bertemu dengan orang-orang hebat seperti Bu Roro, Pak Agus, dan Pak Anton. 
Jujur Bu, first impression saya waktu melihat pembina-pembina (Bu Roro, dkk - Red) pada pertemuan pembekalan "kesekian kalinya" ini pasti akan membosankan. Namun semua ekspektasi saya terpatahkan dengan kejutan-kejutan yang Ibu berikan kepada kami, mulai dari suasana kelas yang dibuat se-friendlymungkin, tata tempat duduk yang unordinary, dan lainnya.
Oke, langsung saja kita diskusikan bersama beberapa pertanyaan yang Ibu ajukan kepada kami :
1. Bagaimana gambaran suatu pembelajaran pembinaan mental yang ideal untuk STMKG sehingga dapat memenuhi kebutuhan taruna dalam pengembangan mental dan potensinya menjadi ASN yang profesional?
Ijinkan saya meringkas pertanyaan ini menjadi "bagaimana cara membentuk dan mempersiapkan pribadi taruna STMKG yang kelak akan menjadi ASN?" Menurut saya dalam kurikulum pendidikan yang sudah diset sedemikian rupa oleh otoritas kampus maupun resimen, saya melihat pembinaan mental yang terkesan hanya membentuk taruna menjadi pribadi yang siap digerakkan jika ada komando. Disini saya melihat kurangnya pembinaan 'inisiatif' untuk selanjutnya dapat membentuk sikap taruna yang tak cuma diam ditempat dan menunggu komando, namun taruna seharusnya dapat bergerak ketika dirinya harus bergerak, tidak menunggu disuruh-suruh lagi. Pembinaan semi-militer ini sudah baik, namun jangan sampai sikap disiplin yang diajarkan tidak salah kaprah diterima oleh taruna, terkesan bila dirasakan seperti 'pemerintahan otoriter' dimana rakyat (taruna) hanya melakukan kehendak pemimpin dan menghiraukan haknya untuk berpendapat. Dalam kasus ini bisa terjadi bahaya laten dari trauma pemerintahan kita pada masa lampau dulu. Karena tidak bisa kita pungkiri pendidikan dengan metode seperti ini memang sedikit banyak menurut saya ada 'warisan' pembinaan mental dari masa yang lalu.
Pembinaan yang bersifat inisiatif ini dapat diterjemahkan taruna bisa menjadi pioneer dalam sebuah tim serta lingkungannya yang disertai dengan mental ideologi. Jadi fokus pendidikan ini adalah bagaimana taruna melatih syaraf leadership miliknya agar bisa terus bergerak dan tidak stuck dalam zona nyaman. Diharapkan nantinya setelah ditempatkan di UPT taruna tidak melulu menjadi pegawai biasa sampai dia pensiun, namun bisa berkembang dan mengembangkan UPT dimana dia ditempatkan, berdampak bagi lingkungan sekitar, dan tetap menjaga kredibilitasnya sebagai ASN sekaligus seorang pemimpin (bebas dari praktik KKN!).
Penyataannya dalam pendidikan taruna adalah dengan memperbanyak frekuensi event yang bersifat Focus Group Discussion, Talkshow, Problem-solving Discussion, Pendidikan Mental Ideologi Kebangsaan, Lomba Paper/Makalah, serta event lainnya yang berkaitan. Semuanya sesuai disiplin ilmu dengan ditambahkan aplikasinya untuk masyarakat, taruna tidak hanya melakukan kajian dengan banyak rumus serta penjelasan, namun lebih dari itu tujuan dari kompetisi yang dibangun ini selain membentuk karakter the real leader yang tidak memikirkan dirinya sendiri melainkan mengutamakan pengabdian kepada masyarakat.
2. Apa saja yang ingin adik-adik ketahui terkait dengan pembinaan mental? Apa saja yang sebaiknya diajarkan?
Saya ingin lebih mengerucutkan pembinaan mental disini sebagai wadah bagi taruna untuk mempersiapkan dirinya menghadapi dunia luar kelak, bukan sebagai wadah senioritas semata yang menurut saya useless jika tidak disertai dengan penjelasan-penjelasan mengapa pembinaan ini perlu untuk taruna. Untuk materi apa saja yang harus diajarkan disini saya tetap memilih pembinaan semi-militer, dengan peraturan mengikat, disiplin tinggi, dan dengan segala pembinaan kepribadiannya. Namun disini saya menambahkan agar kelak dibentuk pembinaan karakter taruna, supaya terlihat diluar kelak taruna STMKG berbeda dan memliki karakter tersendiri dibanding PTK lainnya. Pendidikan karakter yang dimaksud adalah seperti butir yang saya jelaskan di pertanyaan pertama, yaitu dengan pembentukan inisiatif serta kepemimpinan.
3. Bagaimana gambaran instruktur nya? Bagaimana keterlibatan taruna dan taruni dalam proses pembelajaran?
Instruktur yang saya lihat kebanyakan dari TNI dan pembina internal. Nah, disini sudah baik, namun alangkah baiknya BMKG Pusat memberikan sedikit perhatiannya kepada STMKG dengan mendatangkan pakar-pakar dan pembicara lebih banyak lagi, disini saya lihat hanya taruna yang mengikuti organisasi tertentu yang bisa berkomunikasi dan berjumpa dengan para expert dari BMKG. Saya tegaskan, semua taruna memiliki hak yang sama. Jadi sebaiknya event-event massal untuk taruna di berbagai tingkatan diperbanyak, sehingga wawasan taruna tidak mentok sampai di satu titik saja dan pemandangan ironi dari taruna yang dipercaya masuk organisasi tertentu dengan taruna biasa tidak terjadi lagi. Beri semua taruna kesempatan yang sama.
4. Apa hal-hal lain yang menarik yang sebaiknya masuk dalam lingkup pembinaan mental taruna?
Hal lain yang seharusnya masuk adalah pembinaan pengabdian kepada masyarakat. Sejauh ini yang saya lihat perkembangan kegiatan pembinaan hanya 'masuk kedalam' saja, namun lingkungan luar yang semestinya menjadi unsur pokok malah seakan-akan terabaikan. Disini saya melihat sudah ada pergerakan dari jurusan Klimatologi dan Geofisika yang baru saja mengadakan simulasi gempa di Palabuhanratu serta dari resimen mengadakan gerakan STMKG mengajar. Semoga saja kegiatan-kegiatan serupa dapat dilakukan secara kontinyu oleh STMKG. Variasi kegiatan dapat berupa penyuluhan pertanian, sosialisasi tanggap cuaca, tanggap bencana, pendidikan sekolah lapangan bagi SD, SMP, SMA /sederajat di sekitar STMKG. Diharapkan STMKG bukan hanya sebagai institusi pendidikan saja, namun juga menjadi wadah pengabdian masyarakat yang nyata dari tubuh BMKG itu sendiri. Sehingga BMKG bisa lebih dekat, lebih dikenal. Dampaknya tentu akan sangat massive bila dilakukan secara terus menerus, bayangkan masyarakat Indonesia yang dulunya buta akan MKG nantinya akan melek MKG! 
Pembicaraan kita kali ini saya tutup dengan ucapan terimakasih (lagi) kepada Ibu Roro, dkk. Mohon maaf bila ada kesalahan, doa saya semoga dengan pembekalan kali ini STMKG menjadi the realSTMKG bukan AMG lagi. Bongkar kebiasaan lama, bangun BMKG berkarakter dan berkepribadian! Sebarkan STMKG effect ke seluruh UPT BMKG di NKRI, bahkan ke seluruh dunia!



Salam Hangat dari Pondok Betung!
Yoshua Ade Nugroho

Kadang saya nggak percaya kalau yang nulis itu artikel adalah diri saya sendiri. Karena saya melakukannya saat tengah malam dalam keadaan setengah sadar dan perut lapar. Mungkin saya kemasukan arwah sesepuh kosan yang dulunya jago peribahasa dan bikin puisi, heuheu. Entah mengapa juga sehabis saya menulis artikel ini saya langsung tertidur pulas juga, hahaha.
Hari itu pun tiba, saat dimana pengumuman direlase di website elearning.bmkg.go.id
source : dokumen pribadi

Oh Crap! Itu namaku kok nongol ya? hahaha. Sempat syok, but..terimakasih banyak arwah sesepuh kosan siapapun kamu karena telah merasukiku ((kidding)) - Actually I thanked God because It was nearly impossible for me to do such as that thing (read : writting). Dan ente tau, di sana juga bersemayam artikel para blogger senior temen sekolahan saya, hmmm..kali ini kalian tidak bisa berbangga hati dapet flesdis dari ostrali, look at me lord blogger! hahahahahahahahhaha (buat yang ngerasa, maap yak :v). Btw saya kangen banget sama Bu Roro lho..Bu!
foto pemberian souvenir oleh Kasubbag Admiktar & Kerjasama
source : stmkg.ac.id
penampakan souvenir berupa flesdis 8GB dari Ostrali
source : dokumen pribadi

Intinya adalah, semua orang punya bakat nulis, karena nulis itu modalnya cuman satu, yaitu keyboard! hahaha. Pokoknya jangan minder lah, jika ada ide terlintas di otakmu, langsung tangkap dan curahkan ke media-media seperti blog, catatan, buku, diary, atau apapun itu. Nulis itu gak ada ruginya kok, malah banyak untungnya sob! 



Pondok Betung, February 3rd, 2016
Blogger keren




Yoshua Ade Nugroho